Orang Bilang anakku seorang Akitivis
19.35
Jakarta: Kata mereka nama nya tersohor di kampus nya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya sebagai amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.
Anakku, sejak mereka bilang seorang aktivis, ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktu mu terisi dengan segala kegiatan yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibu mu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak? Sungguh setengah dari umur ibu telah habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersama mu nak. Tanpa pernah ibu berpikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia..
Anakku. kita memang berada di satu atap, di atap yang saat dulu engkau bermanja bersama ku.
Tapi kini dimanakah rumah mu nak? Ibu tidak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu di rumah dengan penuh doa agar senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawa mu telah habis hari ini, tapi ibu harap engkau sudi untuk mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Ah, lagi-lagi ibu harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum untuk ibu, sekedar mengalihkan pandangan pada ibumu saja katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline.
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk dengan amanah mu. Nampaknya, engkau sedang sibuk dengan nasib organisasimu. Khawatir dengan segala strategi untuk mengkader anggotamu.
Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu?
Kapan terakhir engkau menanyakan kabar saudara-saudari mu dirumah?
Apakah saudara-saudari mu tidak lebih penting dari organisasimu nak?
Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas mu.
Aamiin ya rabb :)